Pengujian
Paired T Test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang
saling berpasangan.
Misalnya
terdapat kasus, apakah
ada perbedaan nilai pre test dengan post test nilai ujian semester mata
pelajaran IPA siswa kelas VIII?
Pada
kasus tersebut antara pre-test dab post-test sebenarnya ialah dua kelompok yang
saling berpasangan.
Pengujian
Paired T Test merupakan salah satu bagian dari Uji Komparasi.
Uji
Komparasi terdiri dari :
1. One Sample T Test
2. Independent T Test
3. Paired T Test, dan
4. One Way Anova
Kita
coba pengujian Paired T Test dengan data sebagai berikut :
Ujilah
apakah ada perbedaan antara nilai pre test dan nilai post test? Jika ada
perbedaan, manakah di antara keduanya yang nilainya lebih baik? (Gunakan taraf
signifikansi 5%)
Berikut
cara melakukan uji komparasi dengan Paired T Test :
Pertama-tama
masukkan data yang tersedia tadi ke dalam SPSS. Seperti contoh di bawah ini.
Isikan kolom decimal = 2.
Setelah
data telah siap lalu lakukan pengujiam Paired T Test dengan klik Analyze, lalu
pilih Compare Mean dan pilih Paired T Test.
Maka
akan muncul jendela sebagai berikut :
Kesimpulan
:
Tabel Paired Samples
Correlations menampilkan uji korelasi nilai pre test dan post test.
Hipotesis Penelitian :
Ho : Tidak ada hubungan antara pre
test dan post test dengan pembelajaran inkuiri.
H1 : Ada hubungan antara pre test dan post test dengan
pembelajaran inkuiri.
Jika Sig > α, maka Ho diterima.
Jika Sig < α, maka Ho ditolak.
Nilai
Sig < α
0,004
< 0,05
maka
Ho ditolak. Jadi ada hubungan antara pre test dan post test dengan pembelajaran
inkuiri dengan tingkat hubungan/korelasi cukup besar, yaitu 0,817.
Tabel Paired Samples Test menampilkan
uji beda nilai pre test dan post test sesudah perlakuan/pembelajaran inkuiri.
Hipotesis Penelitian :
Ho : Tidak ada perbedaan antara
pre test dan post test dengan pembelajaran inkuiri.
H1 : Ada perbedaan antara pre test dan post test dengan
pembelajaran inkuiri.
Jika t hitung > t tabel, maka
Ho ditolak.
Jika t hitung < t tabel, maka
Ho diterima.
Atau
Jika Sig (2-tailed) > ½ α, maka
Ho diterima.
Jika Sig (2-tailed) < ½ α, maka Ho ditolak.
Nilai
Sig (2-tailed) < ½ α
0,000
< 0,025
maka
Ho ditolak. Jadi ada perbedaan nilai pre test dan post test sesudah
perlakuan/pembelajaran inkuiri. Dengan kata lain pembelajaran inkuiri
berpengaruh terhadap hasil post test.
Komentar
Posting Komentar