Silogisme adalah cara penarikan kesimpulan secara deduktif dan kesimpulan disimpulkan dari 2 pernyataan. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Daftar isi
1 Jenis-jenis Silogisme
2 Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
2.1 Silogisme Hipotetik
3 Silogisme Alternatif
4 Entimen
5 Silogisme Disjungtif
Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
1) Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah semua kondisi dan proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme
disebut dengan premis yang dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis
minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor) Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
a. Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka harus kesimpulan dan harus dipartikular juga.
Contoh:
Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
∴ Sebagian makanan tidak halal dimakan
(konklusi).
b. Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulan harus negatif juga.
Contoh:
Semua orang korupsi tidak disenangi (mayor).
Sebagian menjadi pejabat korupsi (minor).
∴ Sebagian yang menjadi pejabat tidak disenangi (konklusi).
c. Apabila kedua premis memiliki sifat partikular, maka tidak nyata diambil sebagai kesimpulan.
Contoh:
Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulan hanya bersifat kemungkinan
(bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
d. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda
kesimpulan menjadi lain jadinya.
Contoh:
Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
Januari adalah bulan.(minor)
∴ Januari bersinar dilangit?
e. Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
Kucing adalah binatang.(premis 1)
Domba adalah binatang.(premis 2)
Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya
Baca Juga
Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, dan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
a. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
∴ Saya naik becak (konklusi).
b. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika hujan, bumi pasti akan basah (mayor).
Sekarang bumi telah basah (minor).
∴ Hujan telah turun (konklusi)
c. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
∴ Kegelisahan tidak akan timbul.
d. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Pihak penguasa tidak gelisah.
∴ Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Komentar
Posting Komentar